Polisi India Tangkap Bos Perusahaan Obat Batuk Terkait Kematian 17 Anak
tanjaxNews.com, CHHINDHWARA - Polisi India telah menangkap pemilik Sresan Pharmaceutical Manufacturer, perusahaan obat batuk yang terkait dengan kematian sedikitnya 17 anak di negara bagian Madhya Pradesh.
Dalam sebuah laporan yang ditulis Reuters, Kamis (9/10/2025), seorang perwira polisi senior dari wilayah tersebut mengatakan, anak-anak tersebut, semuanya berusia di bawah lima tahun, meninggal dalam sebulan terakhir setelah mengonsumsi obat batuk yang mengandung dietilen glikol beracun dalam jumlah hampir 500 kali batas yang diizinkan.
Menurut pihak kepolisian, kematian itu semuanya terkait dengan sirup 'Coldrif' Sresan Pharma, yang telah dilarang di beberapa wilayah India setelah sebuah tes mengonfirmasi keberadaan bahan kimia tersebut Kamis lalu.
S. Ranganathan, pemilik perusahaan milik negara bagian Tamil Nadu yang memproduksi sirup tersebut, ditangkap pada Rabu (8/10/2025) di Chennai dan akan dihadirkan di pengadilan.
"Setelah sidang di pengadilan, Ranganathan akan dipindahkan dari negara bagian asalnya ke kota Chhindhwara di Madhya Pradesh," kata Kepala Polisi Chhindhwara Ajay Pandey kepada Reuters.
Secara hukum, produsen obat India harus menguji setiap batch bahan baku dan produk akhir.
Ekspor sirup obat batuk memerlukan lapisan pengujian lain di laboratorium yang diamanatkan pemerintah sejak 2023, setelah kematian lebih dari 10 anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun dikaitkan dengan sirup India.
Organisasi Kesehatan Dunia juga mengatakan bahwa kasus baru-baru ini menyoroti "kesenjangan regulasi" dalam penyaringan obat-obatan yang dijual di dalam negeri di India, dan memperingatkan bahwa beberapa ekspor mungkin dilakukan secara tidak resmi.
Pihak berwenang India minggu ini juga meminta masyarakat untuk menghindari dua sirup lain yang dijual di dalam negeri, Respifresh dan RELIFE, yang diproduksi oleh Shape Pharma dan Rednex Pharmaceuticals yang berbasis di negara bagian Gujarat, setelah tes menunjukkan bahwa kedua sirup tersebut juga mengandung bahan kimia beracun yang sama.
Shape dan Rednex tidak menanggapi permintaan komentar. Dikenal sebagai 'apotek dunia', India adalah produsen obat terbesar ketiga di dunia berdasarkan volume setelah AS dan China.
Negara ini memasok 40% obat generik yang digunakan di AS, dan lebih dari 90% semua obat di banyak negara Afrika. (*)
