UEFA Pertimbangkan Tendang Israel dari Semua Kompetisi
 |
| Para penonton memajang spanduk bertuliskan 'Hentikan Genosida' selama pertandingan melawan Maccabi Tel Aviv. [Getty/BBC] |
tanjaxNews.com, NEW YORK -- Badan sepakbola Eropa UEFA sedang bergerak menuju pemungutan suara untuk menangguhkan federasi anggotanya Israel karena perang di Gaza.
Mayoritas dari 20 anggota komite eksekutif UEFA (Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa) diperkirakan akan mendukung setiap pemungutan suara yang mendukung penangguhan tim Israel dari permainan internasional, dua sumber mengatakan kepada The Associated Press dengan syarat anonim karena sensitivitas subjek tersebut.
Dikutip dari Associated Press, Kamis (25/9/2025), keputusan ini diambil dua minggu sebelum tim putra Israel akan melanjutkan kampanye kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan pertandingan tandang melawan Norwegia dan Italia.
Keputusan final rencananya akan diambil pekan depan di tengah meningkatnya desakan agar UEFA bersikap atas konflik yang berlangsung di Gaza.
Menurut informasi terbaru dari The Times mengklaim bahwa sebagian besar anggota komite eksekutif UEFA mendukung penangguhan tersebut
Hal ini terjadi setelah panel penasihat PBB meminta UEFA dan FIFA untuk mengeluarkan penangguhan setelah Komisi Penyelidikan PBB memutuskan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza.
Sebelumnya Rusia telah dilarang berkompetisi di kompetisi Eropa sejak invasi negara itu ke Ukraina pada tahun 2022. Para pengamat mengatakan bahwa Israel harus menghadapi hukuman serupa.
Seruan untuk mengecualikan Israel dari sepakbola dan cabang olahraga lainnya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah protes atas dampak kemanusiaan dari kampanye militernya di Gaza. Pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengatakan Israel harus dilarang dari acara olahraga internasional, sama seperti Rusia, yang dikesampingkan setelah invasi besar-besarannya ke Ukraina pada tahun 2022.
UEFA dan presidennya, Aleksander Ceferin, seperti dilaporkan ESPN, mengisyaratkan pandangan yang lebih tegas terhadap Israel bulan lalu ketika spanduk bertuliskan "Hentikan Pembunuhan Anak-Anak" dan "Hentikan Pembunuhan Warga Sipil" dipasang di lapangan di depan tim Paris Saint-Germain dan Tottenham menjelang pertandingan Piala Super di Udine, Italia.
Menteri Olahraga dan Kebudayaan Israel, Miki Zohar, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan ketua federasi sepakbola Israel, Moshe Zuares, telah bekerja "intensif di balik layar" untuk menghalangi upaya pengusiran Israel dari UEFA, ungkap kantor Zohar, Kamis. "Langkah yang tepat sekarang adalah bertindak secara bertanggung jawab dengan para profesional dan tidak membuat pernyataan, dan beginilah cara semua pihak yang terlibat dalam upaya ini bertindak," katanya. "Kami akan membahas hal ini nanti."
Situasi ini membuat Norwegia dan Italia masih belum bisa memastikan nasibnya. Norwegia akan bermain melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia di Oslo pada 11 Oktober.
Presiden Federasi Sepak Bola Norwegia, Lise Klaveness, mengatakan bahwa organisasinya harus menghadapi partisipasi Israel dalam kompetisi mereka. "Tetapi tidak bisa dan tidak akan acuh tak acuh terhadap penderitaan kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama serangan yang tidak proporsional terhadap warga sipil di Gaza," kata Lise kepada bbc.com.
Begitu pun Italia, Azzurri dan Israel dijadwalkan bertanding di Udine dalam kualifikasi Piala Dunia pada 14 Oktober, tetapi mengingat situasi ini, belum diketahui apakah Israel masih bisa berpartisipasi.
Italia menang dengan skor 5-4 ketika kedua negara bertemu di kualifikasi Piala Dunia pada bulan September dalam pertandingan kedua Gennaro Gattuso sebagai CT .
Saat ini hanya klub Maccabi Tel Aviv yang mewakili Israel di kompetisi UEFA, dengan laga melawan Aston Villa di Liga Europa dijadwalkan 7 November. Pertandingan mereka sebelumnya di Yunani memicu protes suporter.
Spanyol bahkan mempertimbangkan boikot Piala Dunia bila harus berhadapan dengan Israel. Namun, FIFA diperkirakan menghadapi tekanan politik, mengingat Piala Dunia 2026 turut digelar di Amerika Serikat yang menolak Israel dilarang tampil.
Bila benar disuspensi, Israel praktis kehilangan peluang lolos ke Piala Dunia 2026 karena tak bisa menyelesaikan kualifikasi. Berdasarkan laporan Goal, keputusan resmi UEFA diperkirakan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Tak Boleh Netral soal Genosida
Sementara itu, kesimpulan Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Israel, mengatakan bahwa Israel melakukan genosida, merupakan kesimpulan terbaru dari semakin banyaknya badan internasional yang menegaskan bahwa genosida sedang dilakukan di wilayah Palestina yang diduduki.
"Perintah Sementara ICJ tertanggal 26 Januari 2024 mengingatkan setiap negara akan kewajiban hukumnya untuk bertindak melawan genosida,” ujar para ahli yang dikutip situs The Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR), Selasa lalu.
Menurut pakar di PBB, kewajiban untuk mencegah, tidak melakukan atau menghasut, dan menghukum genosida diakui secara universal sebagai norma hukum internasional yang berlaku untuk semua orang, setiap saat, tanpa kecuali.
"Olahraga harus menolak persepsi bahwa semuanya berjalan seperti biasa. Badan-badan olahraga tidak boleh menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang serius, terutama ketika platform mereka digunakan untuk menormalisasi ketidakadilan," ucap mereka.
Para ahli menekankan bahwa negara tempat organisasi internasional berpusat, negara yang menyelenggarakan kompetisi, dan mereka yang terlibat dalam kompetisi olahraga dengan Israel, harus mempertimbangkan kewajiban mereka sendiri untuk tidak tetap netral dalam menghadapi genosida.
"Kami tegas menyatakan bahwa boikot harus ditujukan kepada Negara Israel, bukan kepada pemain individu. Kami selalu menegaskan bahwa individu tidak dapat menanggung konsekuensi dari keputusan yang dibuat pemerintah mereka, sehingga tidak boleh ada diskriminasi atau sanksi terhadap pemain individu karena asal atau kewarganegaraan mereka," ujar para ahli. (Oce)
