News Breaking
Live
update

Breaking News

Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Buruh Harian Lepas

Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Buruh Harian Lepas

M Nuh, pemenang lelang motor Gesits Jokowi ditangkap Polda Jambi (Foto:Ist)

TANJAKNEWS.com, Jambi -- M Nuh, pria asal Jambi yang kini tengah membuat publik penasaran setelah dirinya membeli motor listrik Jokowi seharga Rp2,550 miliar dikabarkan tengah diperiksa aparat kepolisian Polda Jambi. M Nuh ditangkap aparat dari Polda Jambi pada Kamis (20/5/2020) dini hari.

Dari informasi yang didapatkan media ini, M Nuh ternyata bukanlah seorang pengusaha seperti yang dibayangkan masyarakat beberapa hari terakhir, setelah dirinya memenangkan lelang motor listrik "Gesits" milik Jokowi di acara konser amal BPIP beberapa waktu lalu.  Ia diketahui merupakan seorang buruh harian di Jambi.

M Nuh merupakan warga RT/RW 020/000, Desa Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi, Provinsi Jambi.


Sosok yang memiliki Nomor Induk Kependudukan 1571041903740001 itu lahir di Jambi pada 19 Maret 1974 dan sudah beristri.

Dalam Kartu Tanda Penduduk yang bersangkutan, tertera status pekerjaannya yakni berprofesi sebagai Buruh Harian lepas.

Seperti dilapirkan Kepala Biro Indonews.id Jambi, Saut Yansen, lelang motor gesit milik presiden dalam acara konser amal BPIP berujung mengecewakan. Sebab lelang yang mengalahkan tokoh PDIP Maruar Sirait itu justrud dimenangkan oleh warga Jambi yang merupakan seorang buruh, bukan pengusaha.

"Dia ternyata tipu-tipu. Setelah Indonews.id menyelusuri yang bersangkutan, ternyata bukan pengusa melainkan seorang buruh harian lepas di Jambi," ungkap Yansen, Kamis (21/5/2020).

Kecurigaan timbul, karena sampai sekarang, yang bersangkutan belum melakukan pembayaran. Hal ini, tambah dia, tentu sangat memalukan masyarakat Jambi.

"Info sementara, yang bersangkutan (M Nuh) sedang diperiksa di Polda Jambi," tutur Yansen.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polda Jambi belum berhasil dikonfirmasi.

Sebelumnya, motor listrik dengan bubuhan tandatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dilelang dalam konser virtual "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" pada Minggu, 17 Mei 2020.

Motor buatan dalam negeri merek Gesits itu terjual dengan harga fantastis untuk sebuah sepeda motor yakni Rp 2,55 miliar.

“Jadi pemenang lelang adalah pengusaha dari Jambi bernama M. Nuh,” ujar pembawa acara di konser dan lelang itu, Choky Sitohang.

Sepeda motor tenaga baterai Gesits dipromosikan bisa menempuh jarak 70 kilometer dalam sekali pengisian baterai selama sekitar 3 jam.

Selain motor bertanda tangan Jokowi, lukisan karya Iwan Suhaya berjudul "Menembus Dimensi" juga dilelang dalam konser ini. Lukisan tersebut dibeli oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo seharga Rp150 juta.

Konser Bimbo diprakarsai MPR RI bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Acara disiarkan secara langsung dari studio TVRI pukul 19.30-22.00 WIB dengan dimeriahkan sejumlah artis secara virtual.

"Dalam konser virtual ini, kami galang donasi dari presiden dan pejabat lainnya serta masyarakat sebagai bentuk gotong royong untuk para seniman dan para pekerja seni, para petani, dan para peternak serta kelompok-kelompok masyarakat lainnya yang terdampak pandemi Covid-19," ujar Bambang Soesatyo lewat keterangan tertulisnya.


Polda Jambi: Tidak Ditahan

Terkait hal ini, Polda Jambi angkat bicara terkait isu pengusaha M Nuh diamankan kepolisian, Kamis (21/5/2020). M Nuh merupakan pemenang lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Presiden Jokowi Rp 2,5 miliar dalam acara konser amal Berbagi Kasih Bersama BIMBO | Bersatu Melawan Corona yang diadakan oleh MPR, BPIP, dan BNPB.

Yang menarik, M Nuh yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di Jambi ini, ikut lelang dengan pikiran lain. Dia berpikir menelepon untuk ikut undian dan mendapatkan motor.

"Yang bersangkutan mengira bakal dapat hadiah," kata Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Santyabudi seperti dilansir Kumparan.

Firman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/5/2020), menjelaskan, ternyata M Nuh mesti membayar uang lelang Rp2,5 miliar. Dia ditagih untuk segera membayar, hal ini membuatnya ketakutan dan datang ke polisi untuk minta perlindungan.

"Tidak ada penangkapan dan penahanan kepada yang bersangkutan. Setelah diwawancara, (dia) tidak paham acara yang diikuti tersebut adalah lelang. Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan,” ujar Firman.

Sementara Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, M Nuh tidak ditahan. Ia hanya diwawancara setelah itu disuruh pulang.

“Orang itu tidak ditahan, tidak dilakukan penahanan. Tidak ada penangkapan. Itu aja. Nggak ada,” kata Kuswahyudi.

“Tidak ada penahanan, tidak ada penangkapan. Kalau mereka (M Nuh) hanya diwawancara, suruh pulang, ya, sudah,” tambah Kuswahyudi.



Tags