Kapan Waktu yang Tepat Sholat Dhuha?
tanjaxNews.com -- Sholat dhuha merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Selain mendatangkan pahala, menjalankan ibadah sholat dhuha juga memiliki keutaman. Keutamaan yang paling umum adalah dapat mendatangkan rezeki.
Akan tetapi manfaat dari mendirikan sholat dhuha bukan hanya mendatang rezeki saja, tetapi terdapat manfat lainnya yang begitu besar seperti waktu mustajab untuk berdoa, dimudahkan segala persoalan hidup, mendapatkan ampunan akan dosa – dosa, mampu membuat wajah terlihat glowing dan bercahaya, membuat awet muda, meyehatkan organ tubuh seperti jantung, ginjal dan melancarkan peredaran darah.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa hukum mendirikan dan menjalankan ibadah sholat dhuha adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan akan mendatangkan pahala yang besar bagi siapa saja yang menjalankannya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, sholat Dhuha bisa dilaksanakan mulai dari awal waktu Dhuha (syuruk), yaitu setelah matahari terbit hingga bayangan benda menjadi satu tombak, hingga akhir waktu Dhuha, yaitu sebelum masuk waktu sholat Dzuhur.
Ia juga membagi waktu Dhuha menjadi tiga bagian:
- awal Dhuha (setelah syuruk),
- pertengahan Dhuha (sekitar satu jam setelah Subuh), dan
-akhir Dhuha (menjelang Dzuhur).
Pembagian Waktu Sholat Dhuha Menurut Adi Hidayat:
1. Awal Dhuha (Waktu Syuruk):
Dimulai ketika matahari terbit hingga bayangan benda sekitar satu tombak. Waktu ini memiliki kemuliaan khusus, di mana pahalanya setara dengan haji dan umrah yang sempurna jika dilaksanakan setelah sholat Subuh berjamaah.
2. Pertengahan Dhuha:
Berlangsung sekitar satu jam setelah sholat Subuh hingga sekitar pukul 10.30 pagi. Waktu ini memiliki manfaat sebagai pengganti zikir seluruh tubuh dan dapat membantu menjaga dari musibah umum.
3. Akhir Dhuha:
Dimulai sekitar pukul 10.30 hingga menjelang waktu Dzuhur. Waktu ini memiliki keutamaan dalam memudahkan limpahan rezeki.
Poin Penting:
Sholat Dhuha dapat dilaksanakan dengan jumlah rakaat minimal dua rakaat.
Melakukan sholat Dhuha adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bersyukur.
Meskipun ada anjuran waktu tertentu, waktu Dhuha adalah waktu yang lebih luas, yaitu sejak matahari terbit hingga menjelang Dzuhur.
Tata Cara Sholat Dhuha
Seperti rukun sholat pada umumnya, sholat dhuha dimulai dengan membaca niat dan diakhiri salam. Untuk lebih jelasnya, berikut urutan tata cara sholat dhuha selengkapnya:
1. Membaca niat sholat dhuha
Sholat dhuha bisa dikerjakan dua rakaat atau empat rakaat sekaligus. Oleh karena itu, niat sholat dhuha 2 dan 4 rakaat tentu berbeda.
Berikut rinciannya:
Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat
أُصَلَّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ
Arab Latin: Ushallî sunnatadh dhuha rakataini mustaqbilal qiblati lillâhi taâlâ. Allâhu Akbar...
Artinya: "Saya niat salat sunah Dhuha dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala." Allahu Akbar...
Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Usholli sunnatadh dhuhaa arba'aa roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat shalat sunnah dhuha empat rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah ta'ala."
2. Takbiratul Ihram dengan mengucap Allahu Akbar
3. Membaca doa iftitah
Berikut bacaan doa iftitah yang bisa dibaca saat melaksanakan sholat dhuha:
اللهُ الْبَرْ كَبِيرًا وَالحَمدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا إِنِّي وَجَهَتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ امُرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Arab Latin: Allaahu akbaru, kabiiraw wal hamdu lillahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiilan, innii wajjahtu wajhiya lil ladzii fatharassamaawaati wal ardla haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiina, inna shalaati wa nusuki wa mahyaaya wa mamaati lillaahi rabbil 'aalamiina. La syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa anaami- nal muslimiina.
Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaranNya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, serta Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dalam keadaan tunduk dan berserah diri dan aku bukanlah termasuk golongan orang yang musyrik-menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata ha- nyalah untuk Allah, Tuhan Semesto Alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya).
4. Membaca surah al-Fatihah
Berikut bacaan surah al-Fatihah lengkap Arab, Latin, dan artinya:
نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَصِرَاطَ الَّذِينَ انْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina. Arrahmaanir rahiimi. Maaliki yaumid diina. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nastatinu. Ihdinaash shiraathal musta- qiima. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim, ghairil maghdluubi 'alaihim wa laadl dlaalliina. Aamuna.
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Mengua- sai hari Pembalasan. Hanya kepadaMu kami menyembah. Dan hanya kepada Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalannya orang- orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat. Semoga Allah mengabulkan.
5. Membaca surah pendek
Surah pendek yang dianjurkan dibaca pada rakaat pertama sholat dhuha yakni surah asy-Syams. Namun, jika tidak menghafalnya maka boleh membaca surah pendek lainnya.
6. Ruku
Selanjutnya, yaitu ruku dengan membaca bacaan berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ (3x)
Arab Latin: Subhana Rabbiyal 'Adhiimi Wabihamdih (3x)
Artinya: "Maha Suci Allah, Tuhanku Yang Maha Agung dan aku memuji kepadaNya."
7. I'tidal
Setelahnya, yaitu bangkit dari ruku atau iktidal dengan membaca bacaan berikut:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ .....
Arab Latin: Sami'Allahu Liman Hamidah, rabbana lakalhandu...dst..
Artinya: Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
8. Sujud
Sholat kemudian dilanjutkan dengan sujud. Saat sujud membaca lafal berikut ini:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Arab Latin: Subhana Rabbiyal A'laa Wabihamdih (3x)
Artinya: Maha Suci Tuhanku lagi Maha Tinggi dan aku memuji kepada-Nya.
9. Duduk di antara dua sujud
Ketika duduk di antara dua sujud, bacaannya sebagai berikut:
وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّى
Arab Latin: Rabbighfirlii war hamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii.
Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rejeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."
10. Sujud kedua
Berdiri kemudian takbiratul ihram untuk rakaat kedua
11. Membaca surah al-Fatihah.
12. Membaca surah ad-dhuha atau surah pendek yang dihafal.
13. Melakukan rukun sholat sampai sujud kedua
14. Tahiyat akhir
Selanjutnya, yaitu melaksanakan rukun sholat tahiyat akhir. Berikut bacaan yang bisa dilafalkan pada tahiyat akhir:
التَّحِيَّاتُ البَارَكاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَهُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ . أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ . وَاشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّد رَسُولُ اللَّهِ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى السَّيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكَتْ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى ال سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالِمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Arab Latin: Attahiyyaatul mubaarakaatush shala- waatut thayyibaatu lillaahi. Assa- laamu 'alaika ayyuhaan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. Assa- laamu 'alaina wa 'alaa 'ibaadillaahis shaalihiina. Asy-hadu anlaa ilaaha illaallaahu wa asyhadu anna muham- madan rasuulullaahi. Allaahumma shalli 'alaa muhammadin. Wa 'alaa aalii muhammad. Kamaa shallaita 'alaa ibraahiima wa 'alaa aali ibraahiima. Wa baarik 'alaa muhammadin wa 'alaa aa- li muhammadin. Kamaa baarakta 'alaa ibraahiima wa'alaa aali ibraahiima. Fil 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan tetap dilimpah- kan kepadamu wahai Nabi Muhammad, teriring rahmat dan berkahNya. Semoga pula keselamatan atas kita dan atas hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi, bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad. Dan ber- ilah rahmat kepada keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberi rahmat kepada junjungan kami nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkat atas Nabi Muhammad beserta keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia."
15. Salam
16. Membaca doa
Apabila ingin mengerjakan lebih dari dua rakaat, maka setelah salam berdiri lagi mengerjakan dua rakaat dengan satu kali salam. Pada rakaat pertama dianjurkan membaca surah al-Fatihah dan al-Kafirun, sementara rakaat kedua membaca al-Fatihah dan al-Ikhlas.
Dari berbagai literatur
