7 Negara Paling Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?
tanjaxNews.com, SIDNEY - Ketika berbicara tentang perjalanan internasional, salah satu hal utama yang sering menjadi pertimbangan adalah faktor keamanan. Memilih destinasi wisata yang aman tidak hanya memberi rasa tenang, tetapi juga membuat pengalaman bepergian semakin nyaman.
Setiap tahun, Global Peace Index (GPI) oleh Institute for Economics and Peace, merilis laporan yang mengukur tingkat keamanan dan perdamaian negara-negara di seluruh dunia.
Global Peace Index (GPI) adalah peringkat tahunan dari Institut Ekonomi & Perdamaian yang mengukur tingkat kedamaian di 163 negara dan wilayah, menggunakan 23 indikator termasuk keamanan masyarakat, konflik domestik dan internasional, serta tingkat militerisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan analisis komprehensif tentang tren perdamaian, nilainya secara ekonomi, dan cara untuk mengembangkan masyarakat yang lebih damai.
Indeks ini menggunakan tiga domain utama:
1. Keamanan Sosial dan Keamanan (Societal Safety and Security): Mencakup faktor-faktor seperti tingkat pembunuhan, terorisme, dan keamanan masyarakat secara umum.
2. Konflik Domestik dan Internasional yang Berlangsung (Ongoing Domestic and International Conflict): Meliputi konflik yang sedang terjadi, baik di dalam negeri maupun antar negara.
3.Tingkat Militerisasi (Level of Militarisation): Menilai sejauh mana militerisasi di suatu negara, seperti pengeluaran militer dan tingkat senjata.
Siapa yang Paling Damai dan Paling Tidak Damai?
Negara Paling Damai: Negara-negara Skandinavia seperti Islandia, Irlandia, dan Selandia Baru umumnya menempati posisi teratas, dengan Islandia sering disebut sebagai negara paling damai.
Negara Paling Tidak Damai: Negara-negara yang sedang dilanda konflik parah, seperti Afghanistan, Yaman, dan Suriah, biasanya berada di peringkat terbawah.
Tren dan Temuan Penting
Faktor Pemicu Konflik:
Laporan GPI sering menyoroti peningkatan jumlah konflik aktif dan kondisi yang mendahului kekerasan yang memburuk, bahkan mencapai titik terburuk sejak Perang Dunia II.
Dampak Ekonomi Kekerasan:
Indeks ini juga menganalisis dampak ekonomi kekerasan terhadap ekonomi global, yang sangat besar dan setara dengan persentase PDB global yang signifikan.
Titik Krusial (Inflection Point):
Laporan terbaru GPI sering menunjukkan bahwa dunia berada pada titik penting atau "perlintasan jalan" di mana kekuatan global terfragmentasi dan konflik menjadi semakin terinternationalisasi.
Pada 2025, sejumlah negara kembali menempati posisi teratas sebagai tempat teraman di dunia berkat stabilitas politik, rendahnya tingkat kejahatan, serta konsistensi kebijakan yang mendukung perdamaian.
Lantas ada negara mana saja yang termasuk paling aman di dunia tahun 2025? Simak daftar negara dan skor GPI-nya berikut ini yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Daftar 7 Negara Paling Aman 2025
1. Islandia (Skor GPI: 1.095)
Sejak tahun 2008, Islandia konsisten berada di posisi teratas sebagai negara paling damai di dunia. Pencapaian ini ditopang oleh kinerja positif dalam tiga indikator utama, yakni keselamatan dan keamanan, minim-nya konflik berkelanjutan, serta tingkat militerisasi yang rendah. Tahun ini, skor Islandia bahkan meningkat 2%, memperlebar jarak dari pesaing di posisi kedua.
2. Irlandia (Skor GPI: 1.260)
Meski sempat diwarnai konflik pada penghujung abad ke-20, Irlandia kini menjadikan perdamaian sebagai fondasi utama kebijakannya. Negara ini memperoleh skor tinggi dalam hal pengurangan militerisasi setiap tahunnya dan termasuk salah satu dengan konflik domestik maupun internasional yang paling minim. Selain itu, Irlandia juga masuk 10 besar negara dengan tingkat kejahatan dan kekerasan yang rendah, mencerminkan tingginya rasa aman sosial warganya.
3. Selandia Baru (Skor GPI: 1.282)
Selandia Baru naik dua peringkat ke posisi tiga berkat perbaikan signifikan dalam aspek keselamatan, keamanan, serta menurunnya aksi demonstrasi dan ancaman terorisme.
Sebagai negara kepulauan di Pasifik, lokasinya yang relatif terpencil memberi perlindungan alami dari konflik eksternal, sementara kebijakan internal-nya turut menciptakan rasa damai di kalangan masyarakat.
4. Austria (Skor GPI: 1.294)
Tahun ini Austria turun satu peringkat ke posisi empat, namun tetap bertahan sebagai salah satu negara paling aman. Sama seperti Irlandia, Austria menganut prinsip netralitas yang tercantum dalam konstitusi, sehingga tidak tergabung dalam aliansi militer seperti NATO. Dengan begitu, fokus kebijakan dapat diarahkan pada kepentingan domestik.
5. Swiss (Skor GPI: 1.294)
Dikenal dengan tradisi netralitas-nya, Swiss menjaga stabilitas lewat sistem demokrasi langsung yang memungkinkan masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan penting.
Keterlibatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama terhadap ketertiban nasional. Ditambah dengan peran besar pemerintahan lokal, hal ini berkontribusi pada kualitas hidup dan rasa aman yang tinggi bagi warganya.
6. Singapura (Skor GPI: 1.357)
Singapura menjadi satu-satunya negara Asia yang masuk ke jajaran 10 besar negara teraman di dunia (sementara Jepang dan Malaysia menempati posisi 12 dan 13).
Negeri kota ini meraih skor tinggi dalam kategori keselamatan dan keamanan, meskipun mencatat salah satu angka pengeluaran militer per kapita tertinggi secara global hanya kalah dari Korea Utara dan Qatar. Minim-nya konflik berkepanjangan dan kondisi internal yang stabil membuat penduduknya merasa terlindungi.
7. Portugal (Skor GPI: 1.371)
Portugal sering dipandang sebagai contoh sukses transisi demokrasi yang stabil di Eropa. Lingkungan politik yang kondusif, tingkat kriminalitas rendah, serta sikap masyarakat yang inklusif terhadap pendatang menjadikannya tujuan favorit pekerja kreatif dan digital nomads.
Selain aman, Portugal menawarkan kualitas hidup yang baik dengan biaya yang relatif terjangkau, membuatnya menarik baik sebagai destinasi wisata maupun tempat menetap.
Tentang Islandia
Tentang Islandia, mari kita selami lebih jauh. Melansir dari beautynesia.id, berikut sejumlah fakta tentang negara Islandia
1. Negara dengan Warga Paling Ramah
Jika tinggal di Islandia, Anda akan menemukan sebuah fakta bahwa warga Islandia penampilannya begitu menarik, karena berambut pirang dan bermata biru. Namun, ada juga yang berkulit gelap.
Selain dikelilingi oleh keindahan fisik dari warga Islandia, kamu juga akan menemukan bahwa warga Islandia adalah warga yang paling ramah di bumi. Warga Islandia mementingkan keluarga, mereka fokus membangun komunitas yang baik dan memiliki tanggung jawab untuk membesarkan anak dan membantu orang tua.
2. Tingkat Kepuasan Warga Negaranya Sangat Tinggi
Fakta selanjutnya adalah Islandia dinobatkan sebagai negara yang memiliki tingkat kepuasan warga negara yang tinggi. Human Development Index, suatu ukuran yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti PDB per kapita, harapan hidup, penguasaan huruf, menunjukkan bahwa Islandia berada di tingkat terdepan, lebih tinggi dibandingkan negara Norwegia, Australia, dan Kanada.
Menurut Indeks Perdamaian Global 2011, Islandia juga menempati peringkat sebagai negara terdamai di seluruh dunia, karena tidak memiliki angkatan bersenjata, tidak ada pengeluaran militer, memiliki tingkat kejahatan yang rendah dan warganya memiliki toleransi yang tinggi terhadap orang lain.
3. Warganya Bebas Beragama
Islandia merupakan salah satu negara yang terbuka terhadap kebebasan beragama. Mereka yang menetap di Islandia melaporkan bahwa warga negaranya dari semua agama tidak hanya diterima, tapi ditoleransi dan setiap perayaan agama dirayakan dengan terbuka.
4. Kesempatan Bekerja di Islandia Sangat Besar
Ekonomi Islandia sedang booming, terlepas dari krisis keuangan yang menghancurkan ekonomi berbagai negara beberapa tahun yang lalu. Maka, kesempatan bekerja di Islandia dengan upah yang tinggi juga semakin besar.
Tinggal dan bekerja di Islandia sebagai ekspatriat cenderung lebih mudah, dibandingkan di negara lain dimana pekerjaannya lebih sulit ditemukan. Pekerjaan yang tersedia lebih banyak berasal dari industri jasa atau yang serupa, jenis pekerjaannya seringkali ditujukan kepada para pemula.
5. Biaya Hidup di Islandia Tinggi
Fakta Islandia yang terakhir adalah biaya hidupnya cukup tinggi. Menurut Expatistan, biaya hidup di Islandia adalah yang tertinggi ke-2 di seluruh Eropa, dan adalah yang tertinggi ke-6 di dunia.
Makan malam di restoran sederhana untuk dua orang dikenakan sekitar £38 atau Rp700 ribuan. Sementara dibandingkan dengan makan malam di restoran yang bagus, di area ekspatriat, akan dikenakan sekitar dua kali lipatnya. (Oce)
Sumber: Institute for Economics and Peace, Antara, Beautynesia

