Rumah Persinggahan Zeebaboe, TKW Pribumi Hindia-Belanda
![]() |
| Reklame rumah "Persinggahan" beralamat van Boetzelaerlaan nr 2 Den Haag di suratkabar Belanda. |
tanjakNews.com, Album Lama -- Penamaan zeebaboe dalam bahasa Belanda terdiri dari kata zee=laut dan baboe=babu (pembantu/pengasuh) yang mempunyai arti pengasuh yang bekerja di laut.
Dalam Pengantar Bahasa Melayu (1918) tertera bahwa babu di masa lalu bukan hanya mempunyai arti sebagai pengasuh, tetapi juga bertugas sebagai "babu dalam" (pelayan kamar) atau "babu tjoetji" (gadis binatu).
Tetapi kebanyakan dari para babu seperti yang masih diingat para peranakan Indo-Belanda (Indisch), adalah "baboe anak" (pengasuh) atau "baboe tètèk" (minus). Dan ketika mereka pergi ke Belanda untuk mengasuh anak majikannya selama mengarungi perjalanan menaiki kapal laut, mereka kemudian disebut sebagai: zeebaboe.
![]() |
| Para zeebaboe & djongos di depan wajah asli rumah "Persinggahan". |
Zeebaboe adalah tenaga kerja wanita pribumi di masa Hindia-Belanda, semacam tenaga kerja wanita Indonesia di jaman now. Hanya bedanya terletak pada tugas mereka sebagai pengasuh anak majikannya selama di tengah perjalanan menaiki kapal laut dari Hindia-Belanda menuju ke Belanda dan sebaliknya.
Setelah mereka mengakhiri tugasnya dan sampai di Belanda, mereka ditampung di sebuah rumah penginapan yang didirikan oleh Yayasan "Oost & West" (Bimur & Barat) pada 1918. Beralamatkan di van Boetzelaerlaan nr 2 di Den Haag.
Penginapan ini dinamakan: Persinggahan. Di alamat inilah mereka menunggu untuk diperkerjakan lagi sebagai pengasuh anak majikannya selama dalam perjalan kembali ke Hindia Belanda.
![]() |
| Para zeebaboe & djongos di rumah "Persinggahan". |
Selain "zeebaboe" tenaga kerja wanita, di rumah Persinggahan juga tersedia para djongos (berasal dari kata jongens=pria) para pembantu pria pribumi dan berpenghasilan "lebih dari cukup".
Rumah Persinggahan ini sempat beroperasi hingga tahun 1948. Saat ini bangunan rumah ini masih berdiri kokoh serta berubah fungsi menjadi apartement rumah tinggal.
![]() |
| Rumah "Persinggahan" tampak sekarang. |
Kisah tentang zeebaboe ini telah diabadikan dalam bentuk buku berjudul "Zij Waren Zeebaboes" dan film dokumenter karya Sandra Beerends yang berjudul: "They Call Me Babu".
Penulis/Foto oleh Bambang Sujarwanto pada grup MASA HINDIA BELANDA (Nederlands-Indië)




