News Breaking
Live
update

Breaking News

Hobi Aneh Josef Stalin dan 5 Bunker Rahasianya

Hobi Aneh Josef Stalin dan 5 Bunker Rahasianya



TEMPO DOELOE (tanjaxNews) --Josef Stalin, salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Uni Soviet, dipuja dan dikutuk banyak orang. Dia mengalahkan Nazi, tetapi juga membantai jutaan rakyatnya sendiri. Ia juga dikenal karena misterius dan aneh.

Sepanjang hidupnya, Josef Dzhugashvili memiliki 30 nama belakang. Yang paling terkenal adalah ‘Stalin’. Meski begitu, asal-usul nama tersebut tetap misterius hingga ia mengembuskan napas terakhir.

Nama aslinya Josef Dzhugashvili, seorang remaja sederhana dari keluarga miskin di Georgia, awalnya hendak menjadi pendeta. Karena itulah, ia masuk seminari (lembaga pendidikan bagi para calon pendeta) pada 1894. Namun pada usia 15 tahun, Josef “berkenalan” dengan Marxisme. Sejak itu, kehidupannya berubah. Dzhugashvili mulai sibuk mengarang dan menggunakan nama-nama fiktif. Bertahun-tahun kemudian, salah satu karyanya yang paling terkenal mengabadikan nama “Stalin” dalam sejarah.

Di Rusia, orang-orang biasanya memiliki julukan, terutama di kalangan kaum intelektual dan revolusioner. Tiap anggota partai dan gerakan Marxis bawah tanah setidaknya memiliki satu julukan, bahkan beberapa, supaya tak mudah terendus oleh polisi (Lenin sendiri, menurut beberapa catatan, memiliki lebih dari seratus nama)


Hobi Stalin

Salah satu hobi favorit Stalin adalah bermain biliar. Stalin sendiri adalah seorang penjudi dan pemain yang hebat. Meski begitu, ia tak suka ketika seseorang sengaja kalah darinya. Dia bahkan memiliki tradisi khusus: siapa pun yang kalah harus bergelantungan di bawah meja biliar …. Nikita Khrushchev sering kali “terjebak” dalam situasi ini.

Ia juga hobi menjahili orang. Sebagaimana yang dikenang banyak orang yang hidup semasa kepemimpinan Stalin, sang diktator memiliki selera humor yang aneh. Leluconnya kadang-kadang sangat vulgar dan menghina. Dia juga senang mengolok-olok dan menjahili tamu, kolega, atau bahkan staf istana.

Berkat didikan orang tuanya, Josef Stalin gemar membaca sejak kecil. Kebiasaan ini tak pernah luntur sepanjang hidupnya. Dia diperkirakan memiliki sekitar 40 ribu buku dengan 10 ribu di antaranya berada di dacha (semacam rumah pedesaan) Kuntsevo (atau Blizhnyaya), kediaman pribadi utamanya di luar Moskow. Stalin mampu membaca dengan cepat. Dia sering membuat banyak catatan di pinggir halaman. Saat masih remaja, ia juga terbiasa menulis puisi. Namun ketika kariernya berkembang, ia tak punya banyak waktu untuk mencurahkan isi hatinya.

Selain itu ia juga hobi menonton film. Sang diktator sendiri akan menunjuk film mana yang boleh dan tak boleh ditonton masyarakat. Ia pun mengawasi pembuatan film-film “penting”, membaca seluruh naskah, dan menonton semua adegan.

Kematian Stalin

Banyak yang menduga bahwa kematian Stalin adalah karena stroke di Kremlin, dengan berbagai versi cerita. Ada yang menyebut Stalin dihabisi dengan racun ular atau laba-lab. Suatu saat, Nikita Khrushchev membuat pernyataan publik yang dapat diartikan bahwa kematian Stalin adalah pembunuhan berencana. Nikita Sergeyevich Khrushchev adalah sekjen PKI-nya Uni Soviet saat itu. Ia menjadi pemimpin Soviet Pasca Stalin

Dalam sebuah acara publik pada Juli 1963, saat sedang menyambut seorang delegasi dari Hungaria, Khrushchev tiba-tiba membahas Stalin, “Sudah banyak ada dictator brutal dalam sejarah manusia, tapi mereka semua mati dengan kapak, sebagaimana mereka juga mendapat kekuasaan dengan kapak.” Dalam transkrip pidato yang dipublikasikan koran-koran Soviet setelahnya, kata-kata ini dihilangkan.

Kapak tersebut adalah kiasan. Beberapa orang, seperti sejarawan Alexander N. Dugin, percaya bahwa orang dengan kapak itu adalah Khrushchev sendiri. Menurutnya, tidak lama sebelum kematiannya, Stalin berencana untuk memecat Khrushchev dan Menteri Keamanan Negara Semyon Ignatiev. Tapi Khrushchev memutuskan untuk beraksi lebih dulu. Tidak hanya Stalin yang dibunuh, tapi juga pemimpin NKVD.

Harian Prancis l'Humanite pada 7 Maret 1953 memberitakan kematian Stalin.



Lima Bunker Rahasia yang Pernah Dibangun untuk Stalin

Dibangun selama Perang Dunia II, banyak dari bunker di Rusia yang masih diselimuti kerahasiaan. Konon bunker-bunker itu dibangun khusus untuk diktator Uni Soviet Josef Stalin.

1. Bunker di Metro Moskow

Segera setelah Perang Dunia II meletus, Stalin diberi sebuah ruang kerja yang terletak sekitar 35 meter di bawah Stasiun Metro Kirovskaya (sekarang Chistye Prudy). Selain ruang kerja Stalin, markas Pertahanan Udara juga berada di sana.

Selama perang, kereta tidak berhenti di stasiun itu. Peron dipagari dengan tembok tinggi yang memisahkan kantor panglima tertinggi dan pusat komunikasi yang terletak di dalamnya. Stalin memasuki bunker dengan melewati terowongan rahasia yang mengarah ke pos komando markas Pertahanan Udara.

2. Bunker Dacha Kuntsevo

Dacha Stalin ini dibangun di Moskow pada 1934 di area dekat Victory Park saat ini. Di situlah sang diktator tinggal selama dua dekade terakhir hidupnya hingga kematiannya pada 5 Maret 1953.

Awalnya, dacha (semacam vila perdesaan) itu tidak dilengkapi dengan fasilitas pertahanan bawah tanah. Bunker baru yang dibangun 15 meter di bawah tanah itu baru rampung pada Maret 1942.

Bunker itu relatif besar. Beberapa lapis rel besi digunakan untuk memperkuat strukturnya. Dua koridor terpisah dibangun di bunker itu sehingga Stalin tidak akan berpapasan dengan para pegawai yang bekerja di bawah tanah. Di dalam, dinding ruangan Stalin dan ruangan lainnya didekorasi dengan panel kayu.

Ada sebuah kantor dengan meja kayu ek oval untuk pertemuan Dewan Pertahanan. Bunker ini juga memiliki kamar tidur kecil untuk Stalin. Namun, itu hanya dilengkapi dengan tempat tidur dan meja nakas.

Konon, bunker itu terhubung ke Kremlin melalui terowongan rahasia dan sistem Metro-2.

3. Bunker di Izmaylovo 

Pembangunan bunker di Izmaylovo disembunyikan sebagai pembangunan stadion pusat dengan berbagai fasilitas olahraga. Bagaimanapun, fasilitas bawah tanah rahasia sedang dibangun di samping stadion yang konon ditujukan untuk Stalin dan pimpinan tentara Soviet.

Ketika pembangunan bunker selesai pada 1939, pembangunan stadion dihentikan. Struktur bawah tanah ini memiliki kantor, aula konferensi, dan kantin.

Fasilitas bawah tanah ini akhirnya dibuka untuk wisatawan setelah rekonstruksi pada tahun 1996. Para pengunjung disajikan dengan berbagai artefak dari era Stalin. Namun, beberapa ahli mempertanyakan keasliannya, serta fakta bahwa fasilitas bawah tanah itu dahulu dibangun sebagai bunker untuk Stalin.

4. Bunker Kremlin

Ada sedikit informasi tentang bunker Stalin di Kremlin. Menurut beberapa sumber, pembangunan bunker dimulai pada awal Perang Dunia II, tetapi baru selesai pada pertengahan 1942 ketika Jerman dipukul mundur dan tak bisa lagi membombardir Moskow.

Menurut catatan orang-orang pada masa itu, tempat ini lebih seperti ruang bawah tanah yang digunakan kembali sebagai tempat perlindungan serangan udara daripada bunker yang layak yang dapat memberikan perlindungan yang memadai selama pengeboman udara.

Laksamana Ivan Isakov, yang mengunjungi kantor bawah tanah Kremlin Stalin pada musim dingin 1941, mencatat bahwa interiornya mirip dengan kantor Stalin: “Tinggi panel kayu eknya yang sama, mejanya sama, potret Lenin dan Marx di dinding juga sama, bahkan tirai yang menutupi jendela yang tidak ada pun sama.”

Kini, fasilitas ini sudah tidak ada lagi.

5. Bunker di Samara 

Ketika pasukan Nazi mendekati Moskow pada hari-hari awal Perang Dunia II, pemerintah Soviet memutuskan untuk mengevakuasi ibu kota dan memindahkannya ke Kota Kuybyshev (sekarang Samara).

Jika Stalin juga ingin mengungsi, dia membutuhkan bunker dan harus dibangun dengan cepat. Komisar Kereta Api Rakyat Lazar Kaganovich memerintahkan pembangunan yang, menurut rencana, akan selesai dalam tiga bulan. Perintah tersebut menetapkan bahwa bunker baru itu harus melindungi penduduk dari bom dan gas, setidaknya sedalam 25 meter dan memiliki setidaknya ruang seluas 200 meter persegi.

Sekitar 4.000 orang, termasuk insinyur dan teknisi, tiba di Kuibyshev dari Moskow bersama peralatan-peralatan khusus untuk membangun bunker.

Akhirnya, para pekerja membangun bunker yang memiliki empat ruang kerja, ruang konferensi, dan ruang rekreasi. Titik terdalam dari struktur bawah tanah ini terletak lebih dari 30 meter di bawah tanah. Di sanalah ruang kerja Stalin dan aula konferensi berada.

Ruangan-ruangan lain terletak lebih dekat ke permukaan di dalam poros vertikal berdiameter 7,5 meter. Poros dibagi menjadi sembilan lantai dan lima lantai ditempati oleh fasilitas layanan — ruang penyaringan dan ventilasi, ruang kontrol, ruang akumulator, dll.

Terlepas dari segala upaya yang dilakukan untuk membangun bunker itu, Stalin tidak pernah meninggalkan Moskow ke Samara karena Uni Soviet berhasil menahan serangan musuh sejak awal. (Oce)


Sumber: Russia Beyond 


Tags