Jabir bin Hayyan, Bapak Kimia Modern
tanjakNews.com -- Abu Mūsā Jābir ibn Hayyān diperkirakan lahir di Tus, Persia (Iran modern). Jābir – yang namanya biasa dilatinkan menjadi Geber di barat – adalah seorang polimatik: seorang ahli kimia dan alkemis, astronom dan astrolog, insinyur, ahli geografi, filsuf, fisikawan, apoteker dan dokter.
Jābir mengajukan teori merkuri-belerang, yang menyatakan bahwa logam berbeda satu sama lain karena proporsi belerang dan merkuri yang berbeda-beda.
Berbeda dengan unsur-unsur yang kita pikirkan saat ini, nama-nama ini mengacu pada prinsip-prinsip tertentu, yang mana unsur tersebut merupakan perkiraan terdekat di alam; belerang ditandai dengan sifat mudah terbakar, dan sifat logam merkuri.
Jābir menulis “semua logam, pada dasarnya, terdiri dari merkuri yang digabungkan dan digumpalkan dengan belerang… logam-logam tersebut berbeda satu sama lain hanya karena perbedaan kualitasnya yang tidak disengaja”.
Penggunaan eksperimen dalam bidang kimia adalah warisan terbesar Jābir. Dia dikreditkan dengan menggunakan lebih dari dua puluh jenis peralatan laboratorium kimia dasar, termasuk alembic dan retort, dan juga menjelaskan banyak proses kimia, termasuk kristalisasi dan distilasi.
Dia diyakini telah menemukan aqua regia, campuran asam klorida dan asam nitrat, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan emas, dalam proses membantu membenarkan pencarian batu bertuah oleh para alkemis.
Jābir juga memperkenalkan beberapa istilah teknis bahasa Arab, seperti Alkali, ke dalam kosakata ilmiah.
Pengakuan Jābir bahwa eksperimen sangat penting bagi sainslah yang mengubah praktik mistik alkimia menjadi kimia modern.
