tanjakNews.com,
JAKARTA - Sejumlah isu yang muncul dari kasus baku tembak dua polisi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo jadi pergunjingan publik. Salah satunya isu perselingkuhan.
Peristiwa penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo membuat asumsi publik semakin liar. Muncul dugaan perselingkuhan antara korban dengan istri Kadiv Propam, Putri Candrawathi alias Ny Putri Ferdy Sambo.
Terkait isu perselingkuhan itu, Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto memastikan isu perselingkuhan itu masuk dalam materi penyidikan. Hanya saja tidak akan menjadi konsumsi publik.
"Tentunya isu itu (dugaan selingkuh) masuk dalam materi penyidikan yang tidak dapat kami ungkap ke publik," ungkapnya kepada awak media di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (12/7).
Alasannya, karena tidak ada alat bukti ataupun bukti yang mendukung adanya hal tersebut. Ia menyebut, polisi tidak mau berasumsi.
Menurut Kombes Budhi isu tersebut sangat riskan dibeberkan. "Agak sensitif," ujar Budhi.
Perwira menengah Polri itu menambahkan, pihaknya juga menerima laporan dari Putri Sambo. Laporan itu berkaitan dengan Pasal 335 Ayat 1 KUHP yang mencantumkan soal perbuatan tidak menyenangkan dan Pasal 289 KUHP tentang pencabulan.
Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang tes PCR," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Senin (11/7/2022).
Dikatakannya, Brigadir J masuk ke kamar istri Kadiv Propam, Putri Ferdy Sambo yang saat itu tengah beristirahat. Ia disebut melakukan pelecehan dan menodongkan pistol. Saat itu Putri Ferdy Sambo berteriak meminta tolong. Teriakannya membuat Brigadir J kalut dan keluar kamar.
Bharada E (ajudan lain) yang tengah berada di lantai dua berlari menuju tangga ingin memastikan apa yang terjadi.
"Dari atas tangga jarak sepuluh meter, (Bharada E) bertanya ada apa? Namun, direspons tembakan oleh Brigadir J," kata Ramadhan. Mengetahui responsnya membahayakan, Bharada E lantas melepaskan tembakan balik. Terjadilah baku tembak di antara keduanya. Naas Brigadir J tewas di tempat setelah dihujani sejumlah peluru oleh Bharada E.
Istri Kadiv Propam Putri Ferdy Sambo lalu menelpon sang suami agar cepat pulang.
Sementara itu Putri Candrawati, istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, menjalani trauma healing dengan pendampingan psikolog Novita Tandry. Novita mengungkapkan, Putri menangis terus-menerus saat menceritakan kembali peristiwa baku tembak
"Dan tentunya kita harus melindungi terhadap kelompok rentan, dalam hal ini yang saat ini kebetulan menjadi korban. Dan tentu kaidah-kaidah harus kita jaga, menjunjung HAM dan UU," kata Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Di lain pihak, seperti dilansir inilah.com, Samuel Hutabarat, orang tua dari Brigadir J mengaku bahwa seorang petinggi Mabes Polri berpangkat jenderal bintang satu beserta sejumlah personel baru-baru ini mendatangi rumahnya untuk meluruskan informasi terkait kematian anaknya.
Samuel mengungkapkan bahwa salah satu pimpinan dari Mabes tersebut menyebut jika kasus ini merupakan berita aib. “Tapi ini Pak Hutabarat, berita aib,” kata Hutabarat menirukan pernyataan jenderal bintang satu itu. “Saya simak cerita dia itu dengan seksama dengan teliti,” ujar Samuel.
Dia ceritakan, kata Samuel, setiap pulang dari luar kota Istri Kadiv Propam Mabes Polri selalu mampir di rumah dinas untuk keperluan test PCR. Kalau sudah steril dari tanda-tanda atau terjangkit virus Covid-19 barulah istri Kadiv Propam itu pulang ke rumah pribadi.
“Sebelum hasil Swab keluar. Ibu Putri ini biasalah baru pulang dari luar kota, rebah badan di kamar dengan maaf ngomongnya agak sensitiflah. Istilahnya bagi kita laki-laki seksilah. Itulah cerita dia (sang Brigjen). Kemudian masuklah katanya anak kita ini ke kamar (Brigadir J),” ungkap Samuel.
Menurut Samuel, tidak jelas apakah kamar saat itu dalam keadaan terkunci atau tidak. Kemudian tidak lama setelah Brigadir J masuk ke kamar, lalu menodongkan senjata. Istri Kadiv Propam kemudian menjerit dan Brigadir J langsung bergegas keluar kamar.
“Sudah menjerit si Ibu Putri ini anak kita keluar dari kamar itu. Sudah keluar dari kamar ada Brimob balok merah nanya ada apa. Jadi datang katanya anak kita ini langsung menembak membabi buta, saya tanya yang menembak pertama itu siapa?” ujar Samuel.
Dari situ kemudian terjadi baku tembak yang disebut-sebut pihak kepolisian terjadi antara Bigadir J dengan Bharada E. Namun keterangan sang Brigjen itu, menurut Samuel tak masuk akal. (Oce/TvOne/Inilah/jpnn)