Sentakan Sesaat
TanjakNews.com -- PSBB mulai dilonggarkan di beberapa tempat. Aktivitas di luar rumah kembali bisa dilakukan. Semuanya serba setengah normal.
Covid-19 telah mengubah banyak hal.
Dampak pandemi ini beragam pada tiap orang. Ada yang biasa-biasa saja. Ada yang dapat keuntungan. Banyak juga yang babak belur.
Di antaranya para pelaku usaha. Bak didatangi tsunami. Tak dinyana, banyak bisnis yang tiba-tiba mati. Seperti;
Pengusaha fashion. Mulai konveksi sampai retail pakaian. Biasanya menjelang lebaran itu prime time-nya bisnis fashion. Sudah menyiapkan stok dari jauh-jauh hari. Tetiba toko harus ditutup. Tidak bisa jualan.
Percetakan buku sekolah. Menanti panennya sekali setahun. Pas tahun ajaran baru itu. Setelah proses panjang menyiapkan buku-buku. Lalu buku itu tak bisa dijual. Sekolah-sekolah diliburkan. Dan tahun depan buku-buku itu kadaluarsa.
Horeka. Sudah siap-siap menyambut high season. Musim liburan. Program pemasaran sudah disusun. Eh, jadinya libur beneran. Orang tak boleh keluar rumah. Hotel, restoran, cafe, mati suri.
Dan, banyak lagi bisnis mengalami rugi besar.
Begitulah dunia usaha. Selalu berganti untung rugi. Penyebabnya sering unpradictable.
Turbulensi ini bisa menimpa bisnis apa pun. Mau bisnis besar atau kecil.
Ketika berada di fase itu, mumetnya luar biasa. Pelaku usaha yang pernah mengalami pasti bisa membayangkan peliknya. Episode tengkurep.
Arus kas macet. Uang masuk berhenti. Biaya jalan terus. Dana tunai menipis, lalu habis. Daftar tagihan terus memanjang. Dan, yang nagih antri.
Bagian paling berat itu adalah berkompromi dengan; utang. Sangat sedikit yang santun ketika menagih utang.
Utang gagal bayar itu, lebih menakutkan dari mimpi buruk.
Sekadar cerita untuk kawan-kawan yang sekarang sedang ada di posisi pelik itu. Ada beberapa kiat, barangkali bermanfaat.
Langkah pertama adalah; sabar. Terima takdir itu dengan ridha. Ucapkan dengan penuh keikhlasan; innalillahi wainna illaihi rajiun.
Buang pikiran; seandainya dulu begini. Seandainya dulu begitu. Pikiran itu tidak akan mengubah keadaan. Malah menambah stres.
Tawakal. Evaluasi diri. Dan; bertobat.
Renungkan, cari kesalahan dari dalam diri sendiri. Kalau muhasabahnya benar, insyaallah ketemu di mana kelirunya. Lalu perbaiki.
Jangan mencari kambing hitam. Akan menambah rumit. Ndak akan ketemu akar masalahnya.
Lalu, sungguh-sungguh berdoa. Pelajari cara berdoa yang benar.
Berdoa jangan di medsos. Tak ada dalilnya berdoa seperti itu. Tak mendatangkan manfaat. Hanya akan jadi bahan gibah. Dan banyak juga yang mual melihatnya.
Hadapi dengan tenang. Ikuti saja alurnya. Sambil terus semangat berikhtiar mencari jalan keluar. Yakinlah, itu hanya sentakan sesaat. Insya Allah, pada waktunya akan selesai.
Dan, pahami, ketika satu masalah selesai. Pasti akan muncul masalah berikutnya. Terus, sampai nanti jatah nafas kita yang selesai. Begitulah sunatullah kehidupan.
Selamat menikmati. Sambil ngopi.
All Amin, Wirausahawan
