Warga Desa Domo Kampar Dapat 17,5 Juta untuk Bedah Rumah
TANJAKNEWS.COM, Kampar - Masyarakat Desa Domo, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau merasa puas dan terbantu atas dengan pembangunan melalui dana desa (DD) di wilayah mereka.
Program pembangunan DD Pusat, di antaranya semenisasi dan pembangunan turap. Selain itu, masyarakat juga dapat bantuan 52 unit bedah rumah dari program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kepala Desa Domo Firmansyah mengatakan, masyarakat dapat menikmati pembangunan di Desa Domo, seperti pembangunan turap semenisasi di Dusun 5 dan Dusun 2. Kemudian bedah rumah bagi warga kurang mampu.
"Pembangunan semenisasi sistem padat karya. Siapa saja boleh bekerja. Kita mengutamakan warga tempatan," kata Firmansyah, kepada wartawan, di kantornya, Kamis (28/11/2019).
Firmansyah menuturkan, pekerja untuk pembangunan semenisasi berkisar lebih kurang 150 orang. Upah kepala tukang sehari Rp150.000 perorang, upah pembantu Rp100.000 perorang.
"Target tiga hari kerja. Kepala tukang lebih kurang 15 orang. Dengan pembangunan semenisasi akses jalan lebih baik di lingkungan. Masyarakat merasa terbantu dengan ada pekerjaan dan akses jalan," ungkap Firmansyah.
Untuk bantuan bedah rumah, sebut Firmansyah, sudah disalurkan pada masyarakat. Masyarakat merasa senang dan gembira dengan bantuan tersebut.
"Untuk per unit masyarakat dapat bantuan Rp17.500.000. Uang bantuan langsung dikirim ke rekening penerima bantuan," kata Firmansyah.
Ketika uang sudah diterima warga langsung membelanjakan material ke toko bangunan.
"Bantuan Rp17.500.000 yang diterima warga, Rp15.000.000 untuk belanja material, Rp2.500.000 untuk upah tukang," terang Firmansyah.
Firman mengungkapkan, penerima bantuan bedah rumah merupakan hasil musyawarah dengan kesepakatan bersama. Sesuai kriteria penerima. Sampai saat ini, tidak ada masalah dalam pembangunan di desa.
"Warga sangat bersyukur dan berterima kasih dengan mendapat bantuan tersebut. Masalah sama sekali tidak ada, pembayaran lancar," tutur Firmansyah.
Ketua Badan Pemusyawarata Desa (BPD) Domo Buyar AS menyebutkan, pembangunan desa sangat berkembang. Karena masyarakat puas dan merasa terbantu dengan adanya pembangunan dan bantuan bedah rumah.
"Pembangunan langsung bersentuhan dengan masyarakat. Untuk pembangunan, BPD dan warga selalu dibawa rapat," terang Buyar.
Buyar mengungkapkan, dulu memang ada pembangunan. Tapi saat ini lebih meningkat lagi.
"Kami berharap kepala desa selalu netral dan berjuang untuk pembangunan, selalu menjemput bola untuk pembangunan," harap Buyar.
Buyar menyebutkan, penerima bantuan bedah rumah puas. Intinya pembangunan merata. Selama bedah rumah tidak ada masalah, semua lancar.
"Kami dari BPD selalu mengawasi pekerjaan yang dibangun," tandas Buyar.
Buyar mengakui, kepala desa tidak pernah meminta uang pada masyarakat. Malahan kepala desa berkorban untuk membantu warga.
"Saya ketahui kepala desa tidak pernah minta uang dari masyarakat. Kepala desa iklas membantu masyarakat," tutup Buyar.
Salah seorang tukang semenisasi, Harizon (47) mengaku, sangat terbantu adanya pembangunan di desa. Karena, pengangguran dapat bekerja.
"Mudah-mudahan bantuan dapat kembali kami terima. Mana jalan yang rusak telah terbantu adanya pembangunan," jelas Harizon.
Harizon juga sepakat, soal pembangunan tidak ada masalah sama sekali tidak ada. Masyarakat mendukung pembangunan yang ada di Desa Domo.
"Untuk gaji tukang yang saya terima Rp150.000. Gaji yang kami terima utuh tidak ada pemotongan," tandas Harizon.
Salah seorang penerima bantuan bedah rumah, Apendi (56) mengaku, berterima kasih pada pemerintah yang telah menyalurkan bantuan bedah rumah kepada warga kurang mampu seperti dirinya.
"Sebelumnya saya tidak bisa merenovasi atau memperbaiki rumah saya. Sekarang dengan adanya bantuan tersebut, rumah saya sudah bagus," jelas Apendi senang.
Apendi menuturkan, bantuan uang bedah rumah langsung masuk ke rekening tabungannya. Ketika dana masuk, uang dibelanjakan ke bahan bangunan.
"Bantuan dana bedah rumah yang saya terima Rp17.500.00. Untuk beli bahan bangunan Rp15.000.000 dan untuk upah tukang Rp2.500.000," jelas Apendi. (*)
Redaktur:Oce Satria
Liputan: Anhar Rosal


