Pedagang Berharap Dapat Beraktifitas di Pasar Induk
TANJAKNEWS.COM, PEKANBARU -- Para pedagang sayur yang berstatus sebagai pemasok kepada pengecer berharap agar Pemko Pekanbaru segera mewujudkan Pasar Induk. Selama ini aktifitas mereka hanya berlangsung di pinggir jalan depan Pasar Cik Puan yang berlangsung sejak dini hari hingga subuh.
Berbicara kepada Tanjaknews.com, H Jauhari, salah seorang tauke sayur yang biasa ada di Pasar Cik Puan megaku dirinya setuju pembangunan Pasar Induk segera digesa oleh Pemko.
“Tentu saja saya setuju, kita yang pedagang ini berharap bisa beraktifitas di tempat yang layaklah, jangan di pinggir jalan atau di parkiran pasar. Kalau memang ada Pasar Induk tentu di sana nanti tempatnya tertata, ada mushala, ada tempat istirahat dan kantin. Penerangannya pun pasti adalah,” tuturnya.
Diakuinya, dirinya juga sudah lama mendengar keluhan masyarakat yang, mempersoalkan aktifitas bongkar muat di depan Pasar Cik Puan. Masyarakat mengeluhkan aktifitas bongkar muat dipinggir jalan itu sering menimbulkan kemacetan.
“Sebenarnya kalau dibilang macet, tidak macet. Kan bongkar muat itu jam-jam 12 malam sampai subuh saja. Tapi kalau ada yang bilang itu menganggu, ya saya tak bisa ngomong. Solusinya ya Pasar Induk harus ada. Sejak puluhan tahun Pekanbaru ini kan sudah menjadi tujuan utama pengiriman sayur dari Sumbar dan Sumut, seharusnya dari dulu sudah dibangun Pasar Induk,” kata pria yang sudah 15 tahun menjadi tauke sayur ini.
Seperti diketahui, Pemko Pekanbaru sangat serius mewujudkan pembangunan Pasar Induk. Rencananya Pasar Induk tersebut akan dibangun di Jalan Teropong, Soekarno-Hatta di atas luas lahan 3,2 Hektar.
Menurut Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Pekanbaru, Heri Susanto, seperti disampaikan kepada wartawan pekan lalu, pembangunannya sendiri diperkirakan bakal menyerap anggaran lebih kurang Rp70 miliar. Diperkirakan bulan April akan dilakukan proses lelang dan bulan Juni pembangunan bisa dimulai.
“Menurut schedule yang direncanakan pak Wali Kota, pada bulan Juni Pasar Induk sudah bisa mulai dibangun, paling tidak April sudah dimulai pelelangannya yang dilakukan oleh Dinas Pasar,” kata Heri Susanto.[ oce satria ]
Berbicara kepada Tanjaknews.com, H Jauhari, salah seorang tauke sayur yang biasa ada di Pasar Cik Puan megaku dirinya setuju pembangunan Pasar Induk segera digesa oleh Pemko.
“Tentu saja saya setuju, kita yang pedagang ini berharap bisa beraktifitas di tempat yang layaklah, jangan di pinggir jalan atau di parkiran pasar. Kalau memang ada Pasar Induk tentu di sana nanti tempatnya tertata, ada mushala, ada tempat istirahat dan kantin. Penerangannya pun pasti adalah,” tuturnya.
Diakuinya, dirinya juga sudah lama mendengar keluhan masyarakat yang, mempersoalkan aktifitas bongkar muat di depan Pasar Cik Puan. Masyarakat mengeluhkan aktifitas bongkar muat dipinggir jalan itu sering menimbulkan kemacetan.
“Sebenarnya kalau dibilang macet, tidak macet. Kan bongkar muat itu jam-jam 12 malam sampai subuh saja. Tapi kalau ada yang bilang itu menganggu, ya saya tak bisa ngomong. Solusinya ya Pasar Induk harus ada. Sejak puluhan tahun Pekanbaru ini kan sudah menjadi tujuan utama pengiriman sayur dari Sumbar dan Sumut, seharusnya dari dulu sudah dibangun Pasar Induk,” kata pria yang sudah 15 tahun menjadi tauke sayur ini.
Seperti diketahui, Pemko Pekanbaru sangat serius mewujudkan pembangunan Pasar Induk. Rencananya Pasar Induk tersebut akan dibangun di Jalan Teropong, Soekarno-Hatta di atas luas lahan 3,2 Hektar.
Menurut Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Pekanbaru, Heri Susanto, seperti disampaikan kepada wartawan pekan lalu, pembangunannya sendiri diperkirakan bakal menyerap anggaran lebih kurang Rp70 miliar. Diperkirakan bulan April akan dilakukan proses lelang dan bulan Juni pembangunan bisa dimulai.
“Menurut schedule yang direncanakan pak Wali Kota, pada bulan Juni Pasar Induk sudah bisa mulai dibangun, paling tidak April sudah dimulai pelelangannya yang dilakukan oleh Dinas Pasar,” kata Heri Susanto.[ oce satria ]
